Deddy Yevri Sitorus
Surabaya; kacatulisan.com || HEBOH di Group WhatsApp CALEG DPR RI 2024 PERINDO hampir semua calon legislatif DPR-RI Partai Perindo menggerutu, Pasalnya ribuan bahkan puluhan ribu suara hasil pemilu, Rabu 14 Februari 2024 caleg DPR-RI dari partai besutan Konglomerat Hary Tanoesoedibjo raib entah kemana.
Salah satu fakta hilangnya suara caleg DPR-RI Partai Perindo dari daerah pemilihan (Dapil) Jambi caleg Nomor Urut 8 atas nama Parulian Manik sebelumnya suaranya cukup besar yaitu sebanyak 501.299 suara, namun di ketika di cek kembali pada situs https://pemilu2024.kpu.go.id/ hari Selasa, 20 Februari 2024 per pukul 04:00 malah turun drastis menjadi 1.832 suara.
Begitu juga suara Habib Aspihani Ideris caleg DPR-RI Partai Perindo dapil Kalimantan Selatan I saat di cek pada Minggu, 18 Februari suaranya sebanyak 8.546 suara, namun di saat di cek kembali pada Senin 19 Februari di cek melalui situs KPU RI, per pukul 15:00, suara Habib Aspihani Ideris raib sebanyak 2.000 suara dan berkurang menjadi 6.546 suara.
Sehari kemudian, 20 Februari 2024 di cek kembali pada situs https://pemilu2024.kpu.go.id/ per pukul 11:00 malah suara Habib Aspihani Ideris sangat berkurang drastis, malah hanya menjadi 2.774 suara.
Kejanggalan dalam proses penghitungan suara ini terjadi secara massif di seluruh Nusantara, hampir semua suara caleg DPR-RI Partai Perindo bukannya bertambah, melainkan raib. Bahkan masih terjadi pada H+8 pemungutan suara di Pemilu 2024. Buktinya, raihan suara Partai Perindo kian menyusut seiring berjalannya waktu.
Raihan suara Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Timur VI dari Partai Perindo, Venna Melinda misalnya. Suara aktris ternama Indonesia ini kian menyusut dari data penghitungan real count oleh KPU.
Dari pantauan di situs https://pemilu2024.kpu.go.id/ Venna meraih suara 17.069 suara pada 20 Februari 2024 per pukul 04.00.
Suara Venna terkikis menjadi 10.957 pada data yang diperbaharui pukul 09.00 pada 22 Februari 2024. Bila dikalkulasikan, ada 6.112 suara Venna hilang dalam kurun waktu dua hari.
Tak hanya Venna, suara Caleg DPR RI Dapil Jawa Timur VI dari Partai Perindo yang lain juga hilang. Caleg DPR RI Jeannie Maria Monica Latumahina, misalnya, yang mendapat 7.374 suara pada 20 Februari 2024 terkikis menjadi 1.604 suara pada 22 Februari 2024.
Begitu juga dengan suara para Caleg-Caleg DPR-RI Partai Perindo seluruh Nusantara, suara mereka saking tinggi persentase penghitungan suara, semakin menyusut suara yang di miliki di dapatkan.
Melihat fenomena ini, politikus PDI-Perjuangan, Deddy Yevri Sitorus merasa janggal dengan proses penghitungan suara Pemilu 2024.
Apalagi, KPU sebelumnya telah memberi perintah ke aparat penyelenggara pemilu ke daerah untuk menghentikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
Deddy menduga, penghentian itu didasari atas adanya partai kecil di lingkungan penguasa yang hendak dipaksanakan masuk parlemen.
Hal itu dikuatkan setelah dirinya dapat informasi adanya operasi pengalihan suara Partai Perindo kepada partai gurem yang ada di lingkungan Istana.
“Ada kuat kecurigaan upaya tersistematis untuk memenangkan salah satu konstestan Pemilu. Ada kabar saya dengar kabar bahwa ada operasi agar suara partai kecil akan diambil untuk dialihkan, terutama Partai Perindo, Gelora dan Partai Ummat,” kata Deddy dalam keterangannya yang dikutip Kamis (22/2/2024).
Selain itu, ia curiga motif penghentian itu menyangkut persaingan ketat PDIP dengan Partai Golkar sebagai peraih kursi terbanyak di Pemilu. Kaitannya adalah bahwa peraih kursi terbanyak akan mendapat jatah Ketua DPR.
Untuk mengatasi kesimpangsiuran dan dugaan tersebut, maka Deddy sangat berharap kepada KPU untuk memberi penjelasan yang selengkapnya.
“Kalau dibiarkan, akan banyak yang teriak bahwa kuat kecenderungan KPU sedang melakukan kejahatan kepemiluan kalau dasarnya Sirekap, bukan force majeure yang sebenarnya. Maka kami memohon KPU harus memberikan penjelasan tentang informasi adanya peghentian proses rekapitulasi ini,” pungkas Deddy.
Ketua DPP PSI, Dedek Prayudi Uki mengatakan, pihaknya tak memiliki kapasitas untuk merespons penghetian rekapitulasi suara di tingkat kecamatan. Baginya, KPU yang memiliki kapasitas untuk menjelaskan lebih dalam terkait temuan itu.
Hanya saja, Dedek menjelaskan, PSI juga menemukan adanya kejanggalan dalam proses rekapitulasi suara. Salah satu bentuknya, hasil suara tak sinkron.
“Nah yang kami temukan, misalnya ada di Jaktim di Cakung Barat TPS 126, di batang lidi ditemukan sebenarnya suara kami ada 8 di TPS tersebut, cuma dijumlah akhir ada 5. Ada juga di Cawang Barat, TPS 98, di batang lidinya itu kami harusnya mendapatkan suara 10 tetapi yang ditulis 8. Dan ini dokumen C Plano resmi yang sedang saya bicarakan,” tutur Dedek saat dihubungi, Kamis (22/02/2024).
Atas dasar itu, Dedek enggan menanggapi isu yang dihembuskan oleh Deddy. Menurutnya, Deddy hanya melempar isu tanpa disertai bukti yang kuat.
Ia menyarankan Deddy untuk turun ke bawah dan mengawal kembali suara rakyat.
“Jadi dari pada melempar isu kecurangan yang bikin gaduh, dan saya duga ini sebenarnya terkait dengan kekalahan dari Mas Ganjar sehingga isu-isu kecurangan ini digulirkan terus-menerus. Dari pada itu yang dilakukan sebaiknya Bang Deddy itu turun ke bawah lagi turun ke lapangan,” ucap Dedek.
“Justru kami menemukan hal-hal seperti ini, kami tidak sedang menuduh siapa pun, bisa saja memang petugas kan di lapangan bisa saja capek. Kami bersyukur, kami apresiasi KPU dan Bawaslu yang dalam proses penghitungan dan penginputan suara ini dilakukan secara terbuka dan mengundang saksi dan dari sana kita bisa mengawal suara, suara rakyat ini yang kita kawal. Jangan malah nuduh siapa curang enggak ada bukti,” tandasnya.
Sumber Berita / Artikel Asli : okezone
Tidak ada komentar