Jutaan Jema’ah Hadiri Haul Abah Guru Sekumpul, Haul Terbesar Sepanjang Sejarah

waktu baca 4 menit
Minggu, 29 Jan 2023 17:07 0 112 ktulis admin

Foto Abah Guru Sekumpul – Martapura.

KacaTukisan.Com – Martapura – Bak lautan manusia, jutaan jema’ah Haul ke-18 Abah Guru Sekumpul hampir memenuhi seluruh gang-gang dan jalan di kawasan kota Martapura, bahkan jema’ah juga memadati sebagian kota Banjarbaru dari wilayah Bundaran hingga batas kota sejak Minggu (20/1/2023) siang hingga tersebut. Haul Abah Guru Sekumpul tersebut merupakan haul terbesar sepanjang sejarah.

Kepadatan arus jema’ah terpantau dari arah ke Kota Banjarbaru yakni Bundaran Simpang Empat Togo 17 Mei Gambut. Bahkan, Bundaran Simpang Empat Banjarbaru arah ke Martapura ditutup sejak pukul 15.00 Wita, dikarenakan jema’ah haul sudah tidak bisa lagi memasuki kota Martapura dikarenakan sedikitnya tiga hingga lima juta jema’ah menghadiri acara Haul Abah Guru Sekumpul ini, faktanya semua ruas gang dan jalanan di penuhi oleh lautan manusia.

Jema’ah yang baru datang pun diarahkan ke arah Sungai Ulin menuju jalan-jalan pintas yang dijadikan titik tempat parkir kendaraan jema’ah.

Pantauan awak media, seluruh kantong parkir yang disiapkan relawan telah terisi full dikarenakan peningkatan jumlah jema’ah yang datang ke Martapura cukup banyak. Sehingga tempat parkiran Q Mall sebuah perbelanjaan terbesar di Banjarbaru dan lapangan Universitas Lambung Mangkurat terpaksa juga dijadikan tempat parkir kendaraan jema’ah haul Abah Guru Sekumpul. Tidak hanya di jadikan tempat parkir kendaraan, Q Mall dan ULM pun juga dijadikan tempat untuk menampung puluhan ribu jema’ah haul Abah Guru Sekumpul Ke-18.

Pantauan awak media ini juga, hampir di ratusan titik sepanjang jalan wilayah Kalimantan Selatan puluhan ribu relawan dari berbagai elemen masyarakat membagikan konsumsi untuk bekal makan minum jema’ah haul Abah Guru Sekumpul dalam perjalanan menuju ke Kota Martapura.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Guru Sekumpul yang dihormati dan disanjung banyak orang, meskipun telah berpulang 18 tahun lalu?

Berikut Profil Guru Sekumpul Pemilik nama asli KH Muhammad Zaini Abdul Ghani yang biasa dipanggil Abah Guru Sekumpul atau Tuan Guru Ijai lahir pada 11 Februari 1942 di Tunggul Irang, Martapura. Ia adalah ulama Banjar yang sangat kharismatik dan populer di daerah Kalimantan khususnya dan pada umumnya beliau panutan ulama dunia.

Abah Guru Sekumpul hanya dua bersaudara, adiknya bernama, Hj. Rahmah adalah anak dari pasangan Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf bin Muhammad Seman dengan Hj. Masliah binti H. Mulya bin Muhyiddin. Ia merupakan keturunan ke-8 dari ulama akbar Banjar, Maulana Syekh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al Banjari.

Sejak kecil Guru Sekumpul sudah ditanamkan kedisiplinan dalam pendidikan, seperti tauhid, budi pekerti, dan membaca Al Quran. Selain itu, Qusyairi, panggilan akrab Guru Sekumpul ketika masih kecil juga sudah ditanamkan perasaan cinta kasih dan hormat kepada para ulama.

Pada tahun 1949, ketika berusia 7 tahun, ia mengikuti pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura. Lalu, ia melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Darussalam, Martapura. Kala itu, ia sudah berlatih dengan guru-guru akbar spesialis keilmuan, salah satu guru beliau adalah al-Alim al-Fadhil Sya’rani Arif.

Guru Sekumpul juga dididik oleh sang paman, Guru Seman, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan Guru Sekumpul mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan spesialisasinya masing-masing, baik di Kalimantan maupun di Jawa. Akibat didikan dari keluarganya, ia sejak kecil sudah menunjukkan sifat mulia, seperti penyabar, pemurah, dan kasih sayang terhadap sesama.

Mengutip beberapa catatan kelebihan lain dari sosok Guru Sekumpul adalah ia sudah menghafal Al-Quran sejak berusia 7 tahun dan tafsir al-Jalalain ketika berusia 9 tahun. Lalu, ketika ia berusia 10 tahun, ia mendapatkan khususiat dan anugerah dari Tuhan berupa kasyaf hissi, yaitu melihat dan mendengar apa benar di dalam. Selain itu, ia juga menghasilkan beberapa karya tulis, Risalah Mubaraqah dan Ar-Risalatun Nuraniyah fi Syarhit Tawassulatis Sammaniyah.

Guru Sekumpul juga memberikan pesan kepada seluruh manusia, khususnya umat muslim tentang karamah agar setiap manusia muslim tidak tertipu dengan segala Karamah adalah anugerah, murni pemberian, dan bukan suatu keahlian. Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa seluruh umat muslim harus menghormati ulama dan orang tua serta berpegang teguh kepada Allah.

Pada 10 Agustus 2005, Guru Sekumpul mengembuskan napas terakhirnya tepat pada usia 63 tahun di kediamannya sekaligus komplek pengajian, Sekumpul Martapura. Guru Sekumpul meninggal karena komplikasi dari gagal ginjal. Sebelum dimakamkan di kompleks pemakaman pada sore harinya, para yang datang diberikan kesempatan untuk melakukan salat jenazah secara bergantian. Sampai sekarang, jasanya pun tetap dikenang dan acara haul Guru Sekumpul masih ramai didatangi umat muslim.

Jurnalis : Mas Wiji

Editor : bung Fathur

ktulis admin

Redaksi media online kacatulisan.com

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA