Kacatulisan.com, Banjarmasin – Puluhan anggotah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (KPK-APP) Kalimatan Selatan mengadakan aksi demonstrasi di Jalan Jendral Sudirman 0. KM Siring Banjarmasin.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 WITA ini menuntut pemerintah untuk membatalkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (ВВМ). Sambil membawa spanduk bertuliskan “TOLAK KENAIKAN BBM KARENA HANYA MENAMBAH BEBAN DAN MENYENGSARAKAN RAKYAT KALIMANTAN SELATAN” Senin (5/9/22).
Pasalnya Pemerintah menaikan BBM Bahan Bakar Minyak yang sangat meresahkan masyarakat yang dulunya bersubsidi Harga Pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 jadi 10.000 per liter pada tangal (3/9/2022) lalu.
Hal ini membuat Lembaga Swadaya Masyarakat KPK – APP ( Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen ) mendatangi kantor Kejati Kalsel dikarenakan cuaca hujan beralihlah ke tugu km 0 Siring Banjarmasin.
Pasalnya Aliansyah menyatakan sudah lama kasus ini belum terselesaikan, maka dari itu kami turun mengelar aksi damai untuk mempercepat dugaan kasus bagi-bagi amplop Kiai oleh Suharso dalam pidatonya pada bulan April 2022 lalu.
Aliansyah mendesak secepatnya untuk di lakukan penindakan, saya pribadi sangat mendukung kinerja Kejati kalsel.
“Kenaikan harga BBM ini sangat membebani dan mensensarakan perekonomian masyarakat di Kalimantan Selatan, sedangkan tata kelola perminyakan belum beres mengapa harus ada kenaikan harga BBM,” ucapnya.
“Sedangkan angkutan dari pelabuhan Trisakti ke daerah masih terkendala kelangkaan solar,” ucapnya.
Imbas dari kenaikan ini akan mengakibatkan naiknya harga 9 Bahan Pokok, itu sangat mempengaruhi perekonomian Rakyat khusunya Kalimantan Selatan.
Selain kasus kenaikan BBM Aliansyah juga menyambangi Kantor Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Wilayah Kalsel untuk menyelesaikan kasus-kasus yang belum dituntaskan sampai saat ini yaitu bagi-bagi amplop oleh Kiai.
Ia juga mengatakan pidato Suharso Monoarfa yang mengatakan amplop dari kiai itu adalah awal tindakan dugaan korupsi pada beberapa waktu lalu, ini jelas sangat menyakitkan perasan umat Muslim, karena kita diajarkan berkunjung ketempat ulama jangan tangan kosong minimal ada cindera mata atau oleh-oleh.
Dugaannya, “Suharso dalam pidato berkata demikian, berarti ia bukan umat islam yang taat, oleh sebab itu kami meminta kepada pimpinan partai PPP, menindak Suharso Monoarfa untuk mengundurkan diri,” tegasnya.
Suharso Monoarfa diangap telah melecehkan umat islam dan sampai saat ini ia belum pernah menyatakan permohonan maaf ke publik.
Seandainya Partai PPP tidak menganti Ketua Umumnya, ini akan menjadi kuburuan bagi pemilu 2024 dari Partai PPP,” pungakasnya
Sementara Ketua KPK – APP Kalsel Aliansyah menuturkan, aksi ini akan terus dilakukan sampai pemerintah tidak menaikkan harga ВВМ. Pasalnya kenaikan harga sangat membebankan Juga Memberatkan masyarakat.
(Bn/tim)
Tidak ada komentar